Islam Menuntaskan Masalah Kekerasan pada Anak

0
285

Oleh: Hamidah (Aktivis Dakwah)

Lagi dan lagi kisah sedih yang dialami seorang balita di Medan, Sumatera Utara. Anak yang baru berusia 4 tahun harus terpisah dari orang tuanya. Ayah dan ibunya dipenjara karena terjerat kasus narkoba. Kini, dia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh paman dan bibinya.

Badan balita tersebut sampai lebam akibat penganiayaan. Tak cuma itu, balita tersebut sering tidak diberi makan. “Anak itu dianiaya sama paman dan bibinya. Tempat dia tinggal di situ. Orang tuanya dipenjara karena kasus narkoba. Dia sering dianiaya,” kata Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi saat dikonfirmasi melalui telepon. (kompas.com, 23/10/2020).

Bukan satu atau dua cerita miris yang di alami anak-anak negri ini. Kekerasaan demi kekerasaan terjadi berulang, bahkan di tengah-tengah keluarga dekat mereka yang seharusnya keluarga menjadi tempat bernaung untuk mendapatkan perlindungan yang paling baik.

Kalau kita telusuri, maka penyebabnya ada dari dua hal, yaitu pertama dari internal keluarga, terutama orangtua yang tidak membekali diri mereka dengan aqidah Islam yang kokoh. Mengakibatkan kerapuhan iman dalam menghadapi berbagai tekanan hidup yang semakin lama semakin menghimpit. Ditambah lagi melihat tingkah pola anak-anak yang membuat mereka semakin kesal, membuat para orangtua melampiaskan kekesalan dan masalahnya kepada anak-anak mereka yang berimbas kepada kekerasan kepada mereka.

Faktor yang kedua adalah berasal dari eksternal, yaitu dari negara yang tidak bisa memberikan kesejahteraan dan perlindungan kepada rakyat nya. Kemiskinan yang semakin hari semakin menjadi momok bagi bangsa ini. Narkoba yang seolah-olah tak bisa dihadang laju edarnya ini menambah daftar panjang kriminalitas di tengah-tengah masyarakat. Siapakah yang paling rentan terkena imbasnya kalau bukan anak-anak?

Solusi masalah ini ada di dalam islam. Ya! islam yang diturunkan oleh Allah ini bukan hanya mengatur dari segi ibadah saja, namun ia juga mengatur berbagai hal. Termasuk urusan masyarakat dan negara, bahkan ia mendapatkan porsi yang sangat besar di dalam Alquran. Hal ini telah Allah sampaikan di dalam Al Qur’an. Allah ta’ala berfirman :

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”.(QS. An-Nahl : 89)

Alquran yang Allah turunkan menjadi petunjuk hidup manusia agar ia mampu menyelesaikan masalah nya yang ada.

Dalam contoh kasus di atas, maka islam akan memberikan solusinya dari dua hal.

Pertama dari internalnya. Umat islam wajib mempelajari Islam sebagai pondasi yang kokoh dalam mengarungi samudera kehidupan ini agar ia tak tenggelam. Umat islam harus mengisi hari-harinya dengan amal ibadah dan akhlak yang terpuji. Agar kelak ketika ia menjadi orangtua bisa memberikan perlindungan dan kasih sayang nya kepada anak-anaknya, bahkan juga bagi anak-anak yang lain. Ia tak akan melirik narkoba karena aqidah Islam yang dianutnya melarang dengan tegas. Ia tak akan membiarkan orang lain kelaparan, apalagi keponakannya yang ini sama dengan anak-anaknya sendiri. Ia akan pegang kuat hadist Rasulullah ini.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya.” (HR At-Thabrani).

Solusi yang kedua dari islam adalah negara harus benar-benar ada untuk menyelamatkan rakyatnya. Negara tak akan membiarkan barang-barang haram seperti narkoba bebas berkeliaran di tengah-tengah masyarakat. Negara akan memberikan hukuman yang tegas bagi yang mengedarkan dan memakainya.

Negara juga akan memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya dengan menerapkan sistem ekonomi dalam islam yang mensejahterakan. Islam mengharamkan sumber daya alam dikuasai oleh individu, apalagi oleh pihak asing. ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Al-muslimûna syurakâ`un fî tsalâtsin: fî al-kalâ`i wa al-mâ`i wa an-nâri”. Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum Muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api.  Ketiganya tidak boleh dimiliki oleh individu.  Imam as-Sarakhsyi di dalam al-Mabsûth menjelaskan hadits-hadits di atas dengan mengatakan, bahwa di dalam hadits-hadits ini terdapat penetapan berserikatnya manusia baik muslim maupun kafir dalam ketiga hal itu.

Atas dasar ini negara tidak boleh memberikan sumber daya alam nusantara ini kepada individu apalagi asing. Ia akan mengelolanya dan hasilnya hanya di peruntukan untuk kesejahteraan rakyat nya. Dari sini diharapkan segala kriminalitas akan bisa ditekan bahkan bisa dihilangkan karena pemicunya telah di tiadakan.

Maka pemimpin harus memastikan dirinya hadir untuk menyelesaikan permasalahan rakyatnya, karena ia dipilih agar bertanggung jawab besar keselamatan rakyatnya. Negara bukan hanya sekedar regulator, seperti sistem pemerintahan demokrasi kapitalisme saat ini. “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)

Sebagaimana pada masa ke khalifahan Umar bin khattab dulu, kebijakan-kebijakan yang ia ambil benar-benar tercermin dari rasa tanggung jawab yang penuh untuk rakyat yang dipimpin nya. Misalkan ia memberikan tunjangan finansial bagi ibu-ibu menyusui, ia juga memastikan nafkah per individu terpenuhi dalam setiap keluarga. Umar membuat catatan orang-orang yang tak mampu yang akan di berikan bantuannya, sementara orang-orang kaya diantaranya akan dimotivasi untuk berinfaq.

Sungguh indah pengaturan dalam Islam. Bila Islam itu diterapkan secara kaffah, karena sistem ekonomi dalam Islam ini tak akan bisa diterapkan tanpa sistem perpolitikan Islam, yang mana seluruh kebijakan-kebijakannya diambil berdasarkan Alquran dan As Sunnah.

Apakah kita tak merindukan sistem Islam ini hadir di tengah-tengah kita? Yang hadirnya akan memberikan rasa aman dan keselamatan, bukan hanya bagi anak atau muslim tapi juga bagi seluruh alam.

وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

“Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107).

Wallahu alam bisshowab….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here