KAHMI Sumsel Minta Kasus Dugaan Pencabulan oleh Dosen Unsri Tidak Dipolitisasi Hingga Minta Rektor atau Jajarannya Mundur

0
449

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Majelis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumsel gelar konferensi pers terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen Universitas Sriwijaya bertempat di Sekretariat KAHMI Sumsel, Senin (13/12) malam.

Formatur Ketua Umum KAHMI Sumsel, Joncik Muhammad, dalam konferensi persnya menyampaikan pernyataan terkait dugaan kasus tersebut. Pertama KAHMI mengapresiasi langkah penegak hukum dalam menjalankan tugas sesuai dengan aturan aturan yang ada.

”Kedua, KAHMI Sumsel siap mengawali proses hukum memberikan pendampingan terhadap korban melalui LKBH KAHMI Sumsel sampai tuntas. Ketiga majelis KAHMI wilayah Sumatera Selatan meminta agar semua pihak minta permasalahan ini tidak melebar kemana-mana dan dipolitisasi sehingga menimbulkan stigma negatif terhadap Universitas Sriwijaya, apalagi meminta rektor atau jajarannya untuk mengundurkan diri. Padahal yang melakukan itu hanya 1 oknum. Jadi jangan sampai ke rektorat. Bukan itu saja, Kami (KAHMI) juga mengutuk oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan terhadap mahasiswinya,” beber Joncik Muhammad.

Dikatakannya pula bahwa terkait persoalan etik dan status kepegawaian itu balik ke Unsri. “Jangan jadikan ini alasan untuk saling gugat. KAHMI melihat sudah ada potensi ke arah itu,” ungkap Joncik yang juga sebagai Bupati Empat Lawang ini.

Joncik menerangkan bahwa, dalam kasus ini kesalahannya lebih mengarah pada individual atau oknum dosen. Namun, yang berkembang justru mengarah hingga dipolitisasi. “Ya sudah ada (politisasi red), seperti munculnya petisi turunkan rektor dan sebagainya dan justru KAHMI merasa terusik. Seharusnya Rektorat Unsri jangan dibawa-bawa,” terang dia.

Sementara, Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) KAHMI Sumsel, Joe Martin melanjutkan, pihaknya siap mengawal proses hukum dan memberikan pendampingan kepada para korban melalui LKBH KAHMI sampai tuntas. “Sekarang sudah berjalan di Polda Sumsel dan banyak juga yang mengawal. Karena korban memerlukan support secara moril dan keilmuan. Kita juga siap dan banyak advokat muda yang akan turun membantu,” tandasnya.

Laporan/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here