Kapitalis Sekuler Liberal Melahirkan Prostitusi Online

0
26

Oleh : Qomariah

Di era digital menjadikan prostitusi online kian mendapatkan tempat, oleh karena itu bahwa, sistem sekuler inilah, yang membuat kehidupan menjadi rusak. Di mana Sistemnya yang menjauhkan agama dari kehidupan, sehingga keimanan masyarakat menjadi pudar, dan kemaksiatan pun merajalela.

Seperti yang dialami oleh Germo Dimas Tri putra (27), yang menghasilkan uang hingga Rp 300 juta dari menjalankan bisnis prostitusi online di kota Bogor, Jawa Barat. Dia menjual 20 perempuan dengan tarif hingga Rp 30 juta ke pria hidung belang di berbagai wilayah di Indonesia. Dimas si muncikari menggeluti bisnis haram tersebut sejak 2019.

Kasat Reskrim Polresta Bogor kota, Kompol Lutfi Olot Gigantara mengatakan, 20 pekerja seks komersial (PSK), yang dimiliki Dimas semuanya sudah dewasa. Mereka datang dari profesi yang beragam yakni, Caddy golf, selebgram, mantan pramugari, hingga Putri kebudayaan. “Sementara semuanya mereka sudah dewasa, mereka dikirimnya ke Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan, Bandung, semuanya bersumber dari muncikari ini, kata Lutfi, TRIBUNNEWS, BOGOR, Rabu (14/3 /2024).

Maraknya prostitusi online tidak bisa dilepas kan dari akar persoalannya, yaitu tertancapnya sistem kehidupan sekuler kapitalisme di tengah masyarakat.

Pertama, sistem sekuler melahirkan, manusia-manusia yang tidak paham agama. Mereka hidup hanya berbekal aturan berdasarkan akal manusia yang lemah, sehingga syahwat menjadi pemimpin dalam perilakunya.

Kedua, sistem sekuler kapitalisme menjadikan siapapun berbisnis tanpa memperhatikan halal dan haram.

Ketiga, sistem sanksi dalam negara sekuler tidak membuat efek jera kepada si pelakunya.

Keempat, sistem ekonomi negara sekuler kapitalisme memiskinkan masyarakat, tata kelolanya menyerahkan seluruh urusan umat pada penguasa, ikatan yang terjalin antara penguasa dan rakyat sebatas pedagang dan pembeli, inilah yang menjadi perekonomian rakyat kian terpuruk, lapangan pekerjaan kian sempit, harga kebutuhan pokok yang melambung. Alhasil, sebagian perempuan terpaksa menjadi PSK, demi bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Inilah jebakan sistem kehidupan sekuler kapitalisme, yang menjadikan kemaksiatan tumbuh subur. Inilah akibat sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan telah lama merusak kehidupan manusia, sungguh mengiris hati keimanan masyarakat malah kian pudar dan kemaksiatan kian pekat, seharusnya kehidupan sekuler kapitalis inilah yang paling bertanggung jawab terhadap rusaknya moral bangsa.

Dalam sistem kehidupan Islam, sebagai sebuah sistem kehidupan yang mampu menjawab berbagai persoalan, termasuk maraknya prostitusi online. Pertama, Allah SWT mewajibkan umatnya untuk menerapkan Islam secara Kaffah.

Allah SWT berfirman dalam (TQS.Al-Baqarah:208), “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Kedua, sistem kehidupan Islam akan melahirkan manusia-manusia beriman dan bertakwa, alhasil, apapun yang mereka lakukan akan senantiasa terikat dengan aturan Allah SWT. Ketiga, sistem sanksi dalam Islam sangat menjerahkan. Hukuman bagi PSK dan pengguna PSK telah jelas yaitu jilid dan rajam.

Pezina (sudah menikah) hukumannya berupa rajam, dan bagi pezina (belum menikah) hukumannya berupa cambuk 100 kali, dan diasingkan selama setahun.

Keempat, sistem ekonomi Islam akan menjamin kehidupan masyarakat penuh dengan kesejahteraan. Hubungan penguasa dan rakyat laksana pelayan dan tuannya.

Di mana nafkah dan kehormatan para perempuan akan dijamin oleh suami dan para wali mereka, bahkan negara. Perempuan tidak harus terbebani dengan pencarian nafkah, sebagaimana kondisi saat ini, kehormatan perempuan sangat dijaga dan dimuliakan sebab dari perempuanlah akan lahir generasi yang siap membangun peradaban yang mulia, Insya Allah.
Wallahu a’lam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here