Mirisnya Siswa SMPN 11 Sekayu, Belajar di Lantai dan Belum Tersentuh Pembangunan Pemkab Muba

0
370

Kliksumatera.com, MUBA – Sejak didirikan tahun 2013 dengan didanai oleh Negara Australia, SMP Negeri 11 yang berada di Desa Keramat Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan hingga kini masih menggunakan fasilitas semula dan belum ada sentuhan dari pemerintah setempat. Hal itu terlihat pada kurangnya bangunan gedung belajar, gedung perpustakaan sekolah dan juga mobiler sebagai pelengkap proses belajar-mengajar di sekolah tersebut.

Padahal, sekolah yang telah berdiri selama sembilan tahun itu jauh berbeda dengan sekolah negeri lainnya yang memiliki fasilitas gedung belajar, lapangan olah raga, gedung perpustakaan, gedung praktek bahasa dan gedung laboratorium. Bahkan terlihat di lokasi, proses belajar mengajar siswa-siswi SMP Negeri 11 Kecamatan Sungai Keruh tersebut duduk di lantai kelas.

Bukan hanya itu, sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 73 orang yang telah terakreditasi sejak tahun 2016 hanya ada satu orang tenaga pengajar aparatur sipil negara (PNS/ASN) lainnya tenaga honorer.

Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Kecamatan Sungai Keruh, Tukiran yang ditemui, Kamis (18/07/2019), sekolah yang dipimpinnya selama ini bersama komite sudah mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten Muba juga ke perusahaan yang berinvestasi di sekitar Desa Keramat Jaya untuk membantu pengadaan mobiler sekolah.

Kondisi sekarang, sekolah yang telah terakreditasi sejak tahun 2016 menggunakan fasilitas lama dan masih banyak sejumlah kekurangan yang sangat dibutuhkan guna meningkatkan proses belajar-mengajar di sekolah.

Dijelaskan Tukiran, berbagai bentuk usaha untuk meningkatkan sekolah sudah banyak dilakukan dengan mengundang wali murid, kepala desa dan komite sekolah membahas segala bentuk kekurangan fasilitas sekolah.

Karena sekolah SMP Negeri 11 Kecamatan Sungai Keruh ini ujar Tukiran, juga belum memiliki lapangan olah raga sehingga sekolah mengusulkan pada warga setempat untuk kiranya menghibahkan sebagian lahan milik mereka. Di samping untuk lapangan olah raga juga dipergunakan bila nanti ada bantuan pembangunan gedung baru. Namun hal itu terkendala karena masyarakat tidak lagi memiliki lahan karena telah dijual ke pihak swasta yang bergerak di bidang perkebunan.

‘’Harapan kami sebagai pendidik, agar secepatnya segala kekurangan ini dapat direalisasikan oleh pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terutama tenaga pengajar yang masih kurang. Sehingga selama ini guru yang ada difungsikan semua untuk mengajar mata pelajaran lainnya,’’ harapnya.

“Harapan kami supaya penambahan kekurangan fasilitas belajar mengajar ini segera direalisasikan secepat mungkin agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik,” tambah Tukiran.

Laporan : Suni/Ril
Editor/Posting : M. Riduan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here