Oleh : Ummu Umar
Aktivitas mudik lebaran memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci dalam FGD Mudik Ceria Penuh Makna: Tantangan dan Peluang Pelaksanaan Angkutan Lebaran Tahun 2024 – 1445 H yang diselenggarakan Harian Kompas di Jakarta, Jumat (5/4). “Mudik memberikan pergerakan ekonomi yang baik sekali ke daerah,” ujar Menhub.
Mengutip Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, perputaran uang selama bulan Ramadan dan libur lebaran diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2024, dan diprediksi mencapai Rp 157,3 triliun. Artinya pergerakan dalam angkutan lebaran menciptakan peluang dan manfaat yang sangat bernilai.
Kemudian penyelenggaraan angkutan lebaran merupakan salah satu bentuk ujian, tentang sejauh mana kemampuan Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang bernilai strategis. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan dan kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
Menurut Menhub penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini, merupakan sebuah tantangan tersendiri. Berdasarkan hasil survei BKT Kementerian Perhubungan, potensi yang akan melakukan mudik adalah sebesar 193 juta, terdapat kenaikan 56 persen dibanding tahun lalu. “Angka 193 juta itu sangat besar, namun Presiden Jokowi menginstruksikan mudik harus tetap dilaksanakan dengan baik. Memang angka survei ini juga memotret mereka yang bergerak di wilayah anglomerasi. Kita juga telah melakukan upaya untuk membuat ini lebih baik,” kata Menhub.
Pemerintah telah berupaya agar terwujud kesiapan di semua sektor dalam menghadapi angkutan lebaran kali ini. Kementerian Perhubungan bersama para stakeholder telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi di antaranya : Sisi darat, 30.780 Bus AKAP dan 144.441 Pariwisata, sisi penyeberangan 213 Unit Kapal, sisi transportasi Laut tersedia 26 Kapal Penumpang, 107 Kapal Perintis dan 1208 Kapal Swasta. Dari penerbangan, terdapat 420 Pesawat yang siap beroperasi. Untuk kereta api, sebanyak 615 kereta api beroperasi setiap harinya untuk melayani perjalanan antar kota selama masa Angkutan Lebaran.
Kementerian Perhubungan juga telah berkoordinasi dengan K/L dan stakeholder untuk menyusun berbagai kebijakan pengaturan mobilitas masa lebaran 2024. Kemudian untuk melaksanakan pemantauan, koordinasi dan kolaborasi, antar petugas seluruh stakeholder, Kementerian Perhubungan juga telah membuat Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan sejak tanggal 3 April 2024 sampai 18 April 2024.
Turut hadir dalam diskusi ini Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Darmasaputra. Serta hadir sebagai narasumber Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani, Kasubdit Wal & PJR DIitgakkum Korlantas Polri Kombes Pol Faizal, dan Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno.
Tingginya perputaran ekonomi saat Ramadan maupun lebaran membawa kebaikan pada Dunia, pada saat ekonomi mengalami kelesuan.
Syariat Islam yang memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat, infaq, shodaqoh untuk berbagi kepada keluarga dekat dan orang orang yang wajib menerimanya dan membahagiakan saudaranya yang tidak mampu di bulan Ramadan maupun lebaran, telah membawa kebaikan pada perekonomian.
Namun sayang, setelah Ramadhan dan idul fitri, kita kembali kepada aturan sekuler kapitalisme demokrasi yang mengingkari syariat islam. Umat kembali dihadapkan pada persoalan ketidakadilan, harga kebutuhan mahal, hutang pinjol, utang riba, kemiskinan dan persoalan lainnya yang menyesakkan dada.
Persoalan yang dialami umat islam di Indonesia dan dunia saat ini adalah penjajahan dalam semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, budaya, militer dan umat telah dijauhkan dari syariat Islam. Ketika syariat islam diabaikan dan tidak diterapkan dalam kehidupan umat manusia, maka perselisihan dan berbagai bencana akan terus menerpa umat manusia.
Allah SWT telah menurunkan Al Quran sebagai petunjuk hidup yang berisi aturan yang lengkap dan sempurna, untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia tidak hanya sholat, puasa, zakat dan haji. Tapi juga mengatur aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan, kesehatan, pertahanan, keamanan, dan semua ada syariatnya untuk diterapkan dalam kehidupan manusia.
Syariat Islam telah terbukti mampu menyelesaikan semua persoalan dan perselisihan yang berkaitan dengan individu, masyarakat maupun negara, bahkan dengan manusia yang berbeda keyakinan pun islam telah memberikan syariat yang sangat jelas, tegas dan rinci.
Apalagi jika semua syariat Islam benar benar dilaksanakan oleh negara berdasarkan hukum hukum Allah SWT, insyaallah perputaran ekonomi akan mengalami kemajuan dan kebaikan bagi seluruh umat manusia di dunia. Namun negara itu bukanlah negara biasa, tapi negara Khilafah Islam yang diredhoi Allah SWT. Insya Allah, wallahu a’lam bishawab.