PGRI Muratara Pertanyakan Kegiatan dan Iuran PGRI Selama Kepemimpinan Syarmidi

0
504

Kliksumatera.com, MURATARA- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pertanyakan kegiatan dan iuran PGRI selama kepemimpinan Syarmidi menjadi Ketua PGRI Kabupaten Muratara.

HN salah satu anggota PGRI Kabupaten Muratara mengaku, selama Ketua PGRI Kabupaten Muratara dijabat oleh Syarmidi, PGRI Muratara tidak pernah mengadakan kegiatan sama sekali.

“Kemana anggaran PGRI tiap bulan yang kami bayar melalui gaji kami sedang diselip gaji kami tersebut ada potongan sebesar empat ribu rupiah untuk PGRI. Apakah anggarannya masuk ke PGRI Kabupaten atau masuk ke PGRI pusat, sebab kami anggota ini tidak pernah tahu. Setelah dihitung-hitung banyak juga anggaran PGRInya, 4000 dikali sekian guru PNS yang ada di Muratara,” bebernya.

Ia menuturkan, sejak Kabupaten Muratara ini mekar, mereka tidak pernah mengikuti yang namanya kegiatan PGRI Muratara. “Seingat saya, PGRI Muratara ada kegiatan pada saat pelantikan Pak Syarmidi menjadi ketua PGRI Muratara.  Selain itu tidak pernah sama sekali bahkan setiap kali guru ada masalah,  PGRI tidak pernah turun tangan,” ungkapnya.

HN menceritakan, kadang-kadang mereka cemburu melihat PGRI di daerah lain karena kantor PGRInya ada, mobil dinasnya ada serta kegiatannya ada.  Sedangkan PGRI Muratara ini kantornya saja tidak ada, apalagi kegiatannya.

“Sebenarnya saat ini masa jabatan Pak Syarmidi selaku Ketua PGRI Muratara sudah habis. Tapi selama lima tahun pak Syarmidi menjabat ketua PGRI Muratara tidak pernah ada,” tambahnya.

Masih dikatakan HN, pada saat acara Kepala Sekolah di rumah makan sederhana beberapa hari lalu, Wakil Bupati minta dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Muratara pada bulan Juli 2021 mendatang musyawarah daerah (Musda) PGRI harus sudah dilaksanakan.

“Wabup menekankan kepada Pak Sukamto (Kadisdik) bahwa pada bulan Juli ini Musda PGRI harus sudah dilaksanakan,” ceritanya.

Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Muratara, Sukamto mengatakan dalam waktu dekat ini dirinya akan mendesak pengurus PGRI untuk melaksanakan Musda.

“Yang jelas di bulan ini ada keputusannya, tinggal pemilihannya tanggal berapa dan bulan berapa. Jadi saya malapor dengan Pak Wakil Bupati ada kejelasannya,” katanya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (21/6/2021) lalu.

Ia menyarankan kepada pengurus PGRI supaya pemilihannya secara aklamasi dengan cara 20 orang guru untuk satu orang perwakilan.

“Masalah PGRI ini kami selaku Kepala Dinas sebagai koordinasi saja bukan kami yang menentukannya. Tadi (Kemarin red) saya sudah ngobrol ngobrol dengan bendaharanya Pak Indro, mereka mau rapatkan tapi ketuanya tidak ada dan mungkin pak Syarmidi tidak menyalonkan diri lagi untuk yang kedua, masa jabatan Pak Syarmidi sebagai ketua PGRI Muratara sudah habis sekitar awal tahun 2021 ini,” tuturnya.

Untuk saat ini lanjut Sukamto, guru negeri di Muratara ada sekitar 1000 orang, artinya tinggal kalikan saja 20 orang untuk satu perwakilan. “Saat ini guru negeri kita ada sekitar seribuan. Kemarinkan ada 900an lebih ditambah CPNS yang baru ini,” bebernya.

Saat ditanya apakah di PGRI ada iurannya ? Sukamto menjawab ada.  Untuk akomodasi mereka dari mana kalau tidak ada iurannya.

“Iurannya itu dari keuangan Dinas memotong langsung kemudian masuk kerekeningnya bendahara PGRI, dari bendahara PGRI ada aturannya lagi.

Kalo dulu 20 persen untuk pusat, 30 persen untuk provinsi, 50 persen untuk Kabupaten. Di Musi Rawas kamarin untuk Kecamatannya 10 persen untuk biaya kesana-kemarinya, nah kalo untuk Muratara saya kurang tahu karena saya tidak terlalu mendalami hal itu, sampai sekarang saya belum bertanya masalah persentasenya,” terangnya sambil mengatakan dia pernah Dinas di Kabupaten Musi Rawas.

Disinggung mengenai PGRI selama ini kuarang berjalan, Kadis Pendidikan mengatakan PGRInya berjalan tapi kegiatan lainnya yang kurang. Untuk koordinasi ke Provinsi berjalan seperti ada pertemuan. ”Kalo untuk PGRI di Kabupaten sini kerja sama dengan kami  seperti kegaiatan 17 agustusan mereka PGRI yang jadi panitianya walaupun dari pihak PGRI tidak membantu dananya,” cetusnya.

Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Muratara, Syarmidi tidak bisa ditemui dan tidak bisa dihubungi.

Laporan : Junaidi
Posting  : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here