Terowongan Silaturahmi, Benarkah untuk Toleransi?

0
473

Oleh : Riyulianasari

RENCANA pembangunan terowongan Masjid Istiqlal-Gereja Katedral disambut baik para kedua agama, yakni Islam dan Kristen. Nantinya, terowongan tersebut diproyeksi bakal menjadi ikon toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Wakil Kepala Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, ikon toleransi di Indonesia memang diperlukan. Dia menyebut, rencana pembangunan terowongan yang dinamai Terowongan Silaturrahim ini akan masuk dalam tahap kajian detail.

“Terowongan itu nanti bisa jadi ikon toleransi di Indonesia,” kata Abu saat dihubungi Republika.co.id, (7/2/2020).

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menyepakati proyek renovasi Masjid Istiqlal. Di dalamnya dimasukkan rencana pembangunan Terowongan Silaturrahim yang menghubungkan dua tempat ibadah dari agama yang berbeda.

Pelaksanaan renovasi Masjid Istiqlal memang telah dimulai sejak 6 Mei 2019 lalu, namun untuk pembangunan proyek Terowongan Silaturrahim masih dalam tahap kajian. Abu menjelaskan, saat ini pihak Masjid Istiqlal sangat mendukung pernyataan Presiden Jokowi dan bakal menindaklanjutinya dengan menggandeng elemen-elemen berbeda.

Adapun teknis pembangunan proyek terowongan tersebut dinilai bakal mempertimbangkan sejumlah aspek. Antara lain kontur tanah, kesiapan saluran air, dan teknis pembangunan lainnya. Kesiapan tersebut dibutuhkan agar pembangunan nantinya dapat menjadikan ikon toleransi yang dapat berlangsung secara terus-menerus.

“Detilnya mungkin nanti orang PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang desain, kita beri masukan-masukan saja jika dibutuhkan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pendanaan, pihaknya mengaku belum mengetahui lebih jauh sumber dana yang akan digunakan. Namun besar kemungkinan sumber dana tersebut berasal dari kas negara sebagaimana proyek pembangunan Masjid Istiqlal yang juga menggunakan dana tersebut.

Status Masjid Istiqlal sebagai aset nasional, kata dia, menjadi hal alasan kuat penggunaan kas negara untuk proyek renovasi tersebut. Namun demikian dia menggarisbawahi, Masjid Istiqlal tak akan membuka kemungkinan penggalangan dana untuk pembangunan Terowongan Silaturrahim ataupun proyek renovasinya.

“Kita enggak akan buka penggalangan dana untuk itu (pembangunan Terowongan Silaturrahim), kalau pun ada orang yang mau menyumbang untuk itu, sepertinya tidak boleh,” kata dia.

Dari sisi efektivitas, pembangunan Terowongan Silaturrahim juga akan meningkatkan efisiensi di berbagai aspek. Lumrah diketahui bahwa selama ini, kata dia, para jemaat Gereja Katedral sering menggunakan halaman parkir Masjid Istiqlal untuk memarkirkan kendaraan ketika hendak beribadat.

Hal itu membuat para jemaat sering kerepotan untuk menyebrang karena harus memutar terlebih dahulu. “Jadi kalau lewat jalan biasa, itu muter itu para jemaat gereja. Jauh sekali. Jadi ada yang sudah tua, pakai tongkat, jalan muter-muter kan kasihan,” ungkapnya.

Namun dengan hadirnya terowongan tersebut nanti, dia berharap para jemaat akan mendapatkan efektivitas waktu dan tenaga yang cukup untuk beribadah. Pun yang tak kalah penting, nilai toleransi dari hadirnya terowongan tersebut akan sangat bermakna.

Sebelum rencana ini diaminkan oleh Presiden Jokowi, dia mengatakan bahwa rencana pembangunan terowongan tersebut telah digagas lama oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar. Menurut beliau, gagasan awal itu bermula dari hadirnya tembok yang membatasi kedua tempat ibadah tersebut.

“Awalnya Imam Besar itu berencana mau merubuhkan tembok yang membatasi katedral dengan masjid, tapi sepertinya rencana itu bisa dikatakan terlalu berbahaya jika ditinjau dari aspek keamanan. Maka muncullah ide mendirikan terowongan ini,” kata dia.

Ketua Komisi Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus Jakarta, Jerry Sumampow mengatakan, rencana pembangunan terowongan tersebut patut diapresiasi. Menurutnya, toleransi merupakan ciri dari peradaban maju sebuah bangsa yang majemuk.

Kita memang butuh simbol-simbol yang dapat memperkuat toleransi dan kerukunan di tengah bangsa yang majemuk ini,” kata Jerry.

Dia menceritakan bahwa pembangunan Masjid Istiqlal pun yang digagas oleh Presiden Soekarno sengaja didekatkan dengan Gereja Katedral. Hal itu merupakan gagasan kerukunan, keagamaan, dan sekaligus menjadi ikon negara yang beragama.

Toleransi yang Diperintahkan oleh Islam

Sesungguhnya toleransi yang diperintahkan oleh Allah SWT terdapat di dalam Al Quran surat Al Kaafiruun ayat 1 sampai 6 yang artinya: ”Katakanlah hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”.

Maka seharusnya seorang muslim yang mengaku beriman menjadikannya sebagai pedoman dalam memahami makna toleransi. Toleransi selalu dibahas dalam kinerja pemerintah dan dijadikan alat untuk membuat umat islam memaklumi semua sikap intoleran agama selain Islam.

Jika dilihat persoalan intoleran yang terjadi di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia, sangatlah jelas terlihat bahwa sikap intoleran itu dilakukan oleh orang-orang di luar Islam.

Sejarah pun mencatat bahwa di masa Rasulullah SAW diawal tegaknya Islam di Madinah, orang orang kafir Quraisy termasuk kaum Yahudi selalu berusaha memfitnah Islam dan terus terjadi sampai saat ini.

Ideologi Kapitalis Penyebabnya
Sebagaimana kira ketahui bahwa ideologi kapitalis yang didakwahkan oleh AS ke seluruh dunia telah membuat pemikiran umat Islam menjadi bertentangan dengan Islam dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. AS dan para penjajah telah berhasil membuat umat Islam mempermainkan agamanya. Bahkan pelakunya adalah negara, karena negaralah yang membuat peraturan untuk dilaksanakan oleh rakyatnya. Ideologi kapitalis Demokrasi menyebabkan tercampur nya yang haq dan yang batil, perbuatan baik dan buruk, maksiat dan taqwa.

Orang orang kafir menggunakan ulama untuk merusak ajaran Islam yang sebenarnya dan menyebarkannya di tengah tengah masyarakat, agar masyarakat percaya dan membenarkan pemikiran mereka.

Paham pluralisme (menyamakan) semua agama pun menjadi proyek penjajah untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran Islam yang sebenarnya. Paham pluralisme mulai ditanamkan di masa Presiden Gus Dur, seolah penjajah mencari celah untuk menggunakan penguasa pada waktu itu agar diterima oleh masyarakat khususnya umat Islam.

Allah SWT telah menciptakan manusia bermacam-macam suku, bahasa, dan warna kulit. Inilah yang disebut masyarakat majemuk atau beragam atau pluralitas, sebagaimana firman Allah SWT:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Maka istilah yang digunakan oleh orang orang di luar Islam yang bertujuan merusak umat Islam dan menjadikan umat islam tidak sesuai dengan ajaran Islam adalah bentuk penjajahan pemikiran agar ideologi kapitalis demokrasi tetap menguasai dan memimpin umat Islam.

Adapun rencana pemerintah untuk membuat ” terowongan silaturahmi” antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral adalah hal yang aneh, karena masih banyak persoalan umat yang butuh solusi, persoalan banjir di Jakarta yang selalu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda seolah tidak menjadi persoalan bangsa, dan sejumlah persoalan lainnya yang belum terselesaikan.

Oleh karena itu, untuk membebaskan umat Islam dari penjajahan pemikiran dari selain islam adalah dengan mengganti ideologi kapitalis Demokrasi dengan ideologi Islam yang akan menerapkan hukum hukum Islam secara kaffah agar manusia selamat di dunia dan di akhirat. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here