Waka Kesiswaan: SMAN 10 Tahun Ajaran Baru dengan Sistem PTMT

0
512

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Tahun ajaran baru 2021/2022 dimulai pada 12 Juli 2021. Sudah banyak berbagai persiapan yang dilakukan SMA Negeri 10 Palembang untuk tahun ajaran baru yang awalnya diperkirakan mulai dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Waka Kesiswaan Hendri mengatakan, tahun ajaran baru 2021/2022 dimulai pada 12 Juli 2021. Untuk tahap pertama dilakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 12-14 Juli.

“Yang mengikuti MPLS sebanyak 432 siswa baru. MPLS dilaksanakan pukul 07.30-10.30 WIB secara daring yakni siswa memakai pakaian SMP asal sekolah. Dengan pemateri bergantian, jadi ada sesinya. Sesudah MPLS, juga direncanakan ada tes IQ untuk memilih jurusan atau peminatan,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (13/7).

Karena Palembang zona merah, dan sekarang sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka tes IQ juga dilakukan secara daring.

Hendri mengungkapkan, sebelum tanggal 12 Juli, SMA Negeri 10 Palembang sudah menyiapkan berbagai persiapan untuk menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi. “Guru sudah siap mengajar, kita sudah siapkan sabun untuk mencuci tangan, hand sanitizer, air untuk mencuci tangan, dan ruang kelas sudah dibersihkan. Bahkan ruang kelas juga sudah dicat, agar siswa merasa nyaman di kelas. Tapi ternyata, karena Palembang zona merah, maka PTM Terbatas belum bisa diterapkan. Karena sudah ada surat edaran Gubernur Sumsel, Surat Edaran Walikota, dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Sumsel kalau zona merah belajar secara daring. Kita ikuti peraturan pemerintah,” ucapnya.

Lebih lanjut Hendri menuturkan, jika kasus Covid-19 di Palembang sudah turun, dan diperbolehkan PTM Terbatas, SMA Negeri 10 Palembang akan patuh dengan protokol kesehatan. “Semua wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai hand sanitizier. Kita patuhi aturan pemerintah,” papar Hendri.

Sementara itu Staf Kurikulum SMA Negeri 10 Palembang M Restu menambahkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dengan sistem belajar daring. Di antaranya kuota siswa yang dari Kemdikbud yang 20 giga cepat habis dalam waktu 2 minggu kalau sering zoom.

“Untuk mengantisipasi agar kuota tidak cepat habis, kita menggunakan geogle cllas room. Jadi siswa bisa ujian, mengirim video, e book dengan menghemat kuota,” tutupnya.

Laporan : Akip
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here