Kliksumatera.com, LAMPUNG – Kabupaten Way Kanan Kecamatan Kasui tepatnya di Desa Kotaway, ada objek wisata air terjun namun rupanya Lokasi Wisata tersebut merupakan milik pribadi atau perorangan. Bahkan tersiar kabar pejabat tinggi di daerah ini sangat melirik keindahan air terjun Cughup Gangse tersebut. Dikarenakan Curup Gangse merupakan mutiara tersembunyi di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Pantauan Media ini Sabtu (5/10/2019), daerah Kabupaten Way Kanan Kecamatan Kasui banyak menyimpan objek wisata alam. Dan, terpantau di Kecamatan Kasui, data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Way Kanan saat ini ada sekitar 5 air terjun yang sudah ditemukan di tempat terpisah.
Bandar juga didampingi Asmadi Ismail kerabat dekat satu rumpun. Selaku keturunan Puyang Kenabung Semende Tanjung Laut (63) pemilik lahan air terjun Cughup Gangse mengatakan, pada Media Kliksumatera.com, air terjun itu milik pribadi yang sudah dikelolanya sebagai objek wisata sejak tahun 1990. Bandar mengaku berhak dan sudah disertifikatkan atas kepemilikan lahan kawasan air terjun itu karena letak air terjun itu di lokasi kebun dan sawah miliknya. Keberadaan air terjun itu, katanya, sudah sejak Desa Kotaway Kecamatan Kasui masih jadi bagian dari Kabupaten Kota Bumi.
Bandar menceritakan, dulu kawasan ini masih belum bagus seperti saat ini. Namun tiga tahun terahir ini dan setelah Kabupaten Way Kanan terbentuk pisah dengan Kota Bumi kawasan ini dibangun oleh keluarga besar dan swadaya masyarakat untuk dijadikan kawasan wisata air terjun.
Menurut Bandar, lokasi Cughup Gangse pernah hendak dibeli pemerintah daerah tapi karena lokasi tersebut merupakan lahan untuk kehidupan keluarga dengan bersawah dan berkebun maka dia menolak. ‘’Namun kalau Pemerintah Kabupaten Way Kanan Mau menawarkan bantuan untuk kemajuan Destinasi Wisata Air Terjun Unggulan Kabupaten Way Kanan, yaa silakan saja,” ungkapnya.
Di kawasan lokasi air terjun Cughup Gangse saat ini sudah ada tempat untuk ganti pakaian bagi para pengunjung yang akan mandi. Namun untuk mushola belum ada. Dalam waktu dekat segera akan dibangun. Sementara ini banyak pengunjung menunaikan Ibadah Sholat di atas hamparan batu, karena banyak terdapat batu-batu yang berukuran besar dan permukaannya datar. Juga ada tempat untuk berteduh seperti pondok-pondok untuk para pengunjung.
Selain itu, Bandar juga mengatakan bahwa untuk pajak bumi bangunan dia membayar setiap tahun. Saat ini, sejak terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) maka hasil dari ditambah hasil swadaya digunakan untuk berbenah membangun tempat tersebut agar para pengunjung merasa nyaman berwisata di Cughup Gangse, dan juga setiap bulan selalu menyampaikan laporan ke Dinas Pariwisata
‘’Untuk pengunjung, selama dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan, khususnya saat hari libur,’’ tegasnya.
Bandar juga menceritakan, sewaktu kunjungan Bupati Way Kanan Adipati Surya ke lokasi dua bulan lalu, dia menyarankan untuk diterbitkan. ‘’Peraturan Kampung (Perkam) wisata itu harus jadi perhatian Pemerintah, juga memperjelas kalau lokasi wisatanya ada di air terjun yang tinggi dan bertingkat adalah Lokasi Air terjun di bawah Curup, bukan lokasi atas Curup, namun kalau lokasi perluasan atau tempat pengunjung parkir silakan di atas,” cetus Bandar mengulang kembali pesan Adipati Surya selaku Bupati Way Kanan waktu itu.
Beberapa pengunjung, macam Lusy dan Jamatus dari Provinsi Banda Aceh mengatakan Wisata Air Terjun Curup Gangse sangat mempesona dan indah. ‘’Sebab semua masih tertata alami bentuknya, juga sangat bagus kalau di Area Curup Gangse (Cughup Gangse) untuk Camping Ground, nanti kami pasti akan datang lagi dengan keluarga dan komunitas pencinta wisata,” ujar Jamatus.
Laporan : Faisal
Editor/Posting : Imam Ghazali