Kliksumatera.com, PALEMBANG- Salah satu dari 16 program prioritas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam 100 hari kerjanya adalah memberantas narkoba. Terkhusus kepada polisi yang terlibat, hanya ada 2 pilihan saja. Dipecat atau dipidanakan!
Hal itu diungkapkan Jenderal Listyo Sigit dalam fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi III DPR RI. Dalam pemaparannya, Jendeal Sigit menyatakan tidak akan memberikan ruang bagi bandar narkoba. “Khusus terhadap kasus yang menjadi perhatian masyarakat seperti kejahatan jalanan, kejahatan ekonomi dan tindak pidana narkoba, Polri akan memberikan perhatian khusus dan bertindak tegas. Tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini,” kata Jenderal Sigit di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021) lalu.
Jenderal Sigit juga berjanji akan menindak tegas anggota yang terlibat narkoba. Hal ini sebagai bukti keseriusan Polri dalam memberantas tindak pidana narkoba yang sudah merusak generasi bangsa.
“Termasuk anggota Polri yang terlibat di dalamnya, pilihannya hanya satu pecat dan pidanakan. Jadi kami tidak main-main dalam hal ini, kami akan buktikan,” tegas Jenderal Sigit.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan bahwa Polri tidak boleh menjadi alat kekuasaan. Penegakan hukum yang dilakukan Polri harus ditujukan untuk kemajuan Indonesia.
Terkait hal itu, maka Senin (15/2/21) Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM didampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan Sik SH MH melaksanakan penyumpahan untuk tidak tidak terlibat narkoba kepada seluruh PJU diikuti para Kapolres jajaran Polda Sumsel melalui zoom metting.
”Masalah narkoba ini bukan hal yang baru bagi Polda Sumsel dan jajarannya. Selama ini kita sudah tegas menindak sebagaimana arahan Kapolri. Karena itu di Polda Sumsel sudah ada Mang Pedeka Jero 1, 2, 3 dan Mang Pedeka Paten,” pungkas Jenderal Eko Indra Heri saat mengambil sumpah anggotanya.
Laporan : Yudi
Editor/Posting : Imam Ghazali
