
Oleh: Marsal (Penghulu KUA Kecamatan Muara Enim)
Setiap umat Islam yang memiliki kelebihan rezeki diperintahkan untuk mengeluarkan sedekah atau membagi setiap rezekinya kepada orang yang membutuhkan. Sebab dalam Quran surat Al Talaq ayat 7 Allah SWT berjanji akan membalas kebaikan tersebut.
Latin: Liyunfiq żụ sa’atim min sa’atih, wa mang qudira ‘alaihi rizquhụ falyunfiq mimmā ātāhullāh, lā yukallifullāhu nafsan illā mā ātāhā, sayaj’alullāhu ba’da ‘usriy yusrā.
Artinya: Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.
Berikut Keutamaan Hadist dan Ayat Tentang Sedekah:
1. Hadits Tentang Perintah Sedekah
Sedekah menjadi salah satu sifat yang sangat disenangi oleh Allah SWT. Bahkan, dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda mengenai keutamaan sedekah bisa menjaga diri dari api neraka
“Jagalah diri kali dari neraka sekalipun hanya sedekah setengah biji kurma. Barang siapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang baik.”
2. Ayat Al Quran tentang Keutamaan Sedekah
Sedekah bukan menjadikan seorang Muslim menjadi miskin tetapi malah menjadikan kaya raya. Hal ini sesuai dengan ayat tentang sedekah dan infaq dalam Quran surat Al Baqarah ayat 276 yang berbunyi
Latin: Yam-ḥaqullāhur-ribā wa yurbiṣ-ṣadaqāt, wallāhu lā yuḥibbu kulla kaffārin aṡīm.
Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.
Selain itu, ada juga hadits riwayat Bukhari yang menjelaskan keutamaan sedekah bisa menjadikan sebuah harta yang besar layaknya gunung.
Rasulullah bersadba, “Barang siapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari mata pencarian yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi besar seperti gunung.”
3. Dalil tentang Sedekah yang Paling Utama
Keutamaan sedekah diriwayatkan dalam hadits riwayat Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda memberi atau bersedekah lebih baik daripada yang meminta.
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi dan tangan di bawah adalah yang meminta.”
Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim dalam buku ‘Dikejar Rezeki dari Sedekah’ karya Fahrur Muls ketika amal manusia saling membanggakan diri, sedekah berkata “Aku adalah amal kalian yang paling utama. Ini sebagian perkataan Umar bin Khatab, “Sesungguhnya, amal-amal itu saling membanggakan diri, maka sedekah pun berkata, ‘Aku adalah amal kalian yang paling utama.”
Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kita ”Janganlah kalian menolak pengemis, meskipun ia seorang kafir. Kemudian seorang sahabat : Ya Rasulullah, boleh kah kita menyedekahkan sesuatu dari harta kita kepada orang kafir? Nabi SAW menjawab: Ya, sungguhnya mereka adalah mahluk Allah SWT dan sedekah itu diterima di tangan Ar-Rahman” (baca dalam Riyadhus Shalihin).
Nabi SAW bersabda yang dalam bahasa kita: Sedekah itu mencegah kematian buruk ( HR. Al-Qudha’iy dari Abi-Hurairah).
Yang dimaksud dengan buruk adalah akibat yang tidak diinginkan berupa keadaan keadaan yang buruk seperti terbakar dan tenggelam.
Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda: sedekah tersembunyi itu memadamkan kemarahan Ar-Rabb dan sedekah secara terbuka adalah perisai api neraka.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwa ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kita: Tidaklah seorang hamba memberikan sesuatu kepada pengemis, walaupun hanya sesuap makanan, melainkan Allah menolak bencana dengan sedekah itu darinya. ”
Rasulullah SAW: Sedekah itu menutupi 70 macam keburukan (HR. Thabrani). Seterusnya Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kita: Lindungilah dirimu dari api neraka, walaupun dengan menyedekahkan separuh butir kurma. Jika kalian tidak menemukannya, maka dengan mengucapkan perkataan yang baik (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim dari Adiy bin Hatim)
Diperjelas pula oleh Al-Azizi untuk kita dengan mengutip As-Suyuti : Dzikir itu lebih utama daripada sedekah dan ia juga menolak bencana.
Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda yang artinya dalam bahasa kita ”Berilah sedekah kepada dirimu dan orang yang sudah mati di antara kamu, meskipun dengan seteguk air.”
Jika kalian tidak sanggup melakukan itu, maka dengan ayat dari Kitabullah. Jika kalian tidak mengetahui sesuatu ayat dari Al-Kitab Quran, maka doakan lah mereka mendapatkan ampunan dan Rahmad, karena Allah swt berjanji akan mengabulkan doamu, (Riyadhus Shalihin).
Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kitanya: Jangan merasa malu karena memberi sedikit, karena tidak memberi sama sekali lebih sedikit dari pada memberi sedikit.”
Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kita: Barang siapa membentak pengemis, maka para malaikat akan membentaknya pada hari kiamat. Maka hendaklah ia menolaknya dengan baik baik. Berkata Ibrahim bin Adham: Sebaik baik kaum adalah para peminta. Mereka membawa bekal kita ke akhirat.
Selanjutnya Ibrahim An-Nakha’iy: Peminta adalah utusan kita ke akhirat. Ia datang ke pintu dari kamu, lalu berkata: apakah kalian mengirim sesuatu keluargamu.
Rasulullah SAW selanjutnya bersabda yang artinya dalam bahasa kita: Tidaklah berkurang harta karena sedekah. Bahkan ia bertambah di dunia dengan keberkahan dan penolakan kerusakan dirinya, sedang di akhirat dengan pemberian pahala.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa dia berkata Rasulullah SAW bersabda yang dalam bahasa kita Sesungguhnya di jahanam ada srbuah rumah bernama Baitul Haram. Allah menyediakannya bagi siapa yang bersedekah dari harta haram.
Demikianlah beberapa sabda Rasulullah SAW memberikan peringatan kepada kita selaku umatnya akhir zaman agar selalu bersedekah kepada si peminta, baik berupa material atau pun immateriail bila ada sesama manusia ciptaan Nya yang meminta kepada kita. Mudah mudahan menambah amal kita. Tentu ini semus tergantung pada niatnya karena Allah SWT. Bukan kepentingan dunia, misal politik di zaman pilkada kita yang akan datang. Aamiin. Allah Maha Tahu isi hati kita walaupun tak terkata. ***


