Pembebasan Palestina Hanya Terwujud dengan Jihad

0
78

Oleh : Fifi Anggraini

Serangan Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-31 sejak 7 Oktober lalu, dimana saat ini kedua negara tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda untuk segera menyudahinya dengan gencatan senjata.

Berbagai upaya dilakukan oleh beberapa negara mulai dari kecaman hingga aksi solidaritas untuk menghentikan Israel, namun tak sedikit pun diindahkannya.

Parahnya lagi di balik derasnya kecaman itu, Israel bahkan baru-baru ini menghancurkan perguruan tinggi di Gaza yakni Al Azhar dengan rudalnya.

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang termasuk lebih dari 4.000 adalah anak-anak. (Dilansir CNBC Indonesia, Selasa 7 November 2023).

Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa wilayah yang dibombardir itu menjadi ‘kuburan bagi anak-anak’

Rumah Sakit di Gaza Kolaps

Israel terus tanpa ampun memborbardir gedung-gedung yang menjadi tempat pelindung bagi warga sipil. Seolah mereka tak ingin menyisahkan peradaban sadikit pun di Gaza.

Bahkan baru-baru ini, pada Senin (6/11) Israel menghantam dua rumah sakit anak dan satu-satunya rumah sakit jiwa di Gaza dengan menewaskan 292 orang.

Sebelumnya juga Rumah Al-Shifa, yang terbesar di Gaza tak luput dari serangan Israel, mirisnya rumah sakit Indonesia tersebut dilaporkan akan segera ditutup jika tidak ada bahan bakar yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

Hal ini membuat nasib sekitar 40.000 pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit, ribuan warga Palestina yang terluka, dan bayi di inkubator, menjadi tak pasto.

Lantaran Perdana Menteri Israel Netanyahu dan kabinetnya memutuskan untuk tidak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza. Mereka juga tidak memberikan prasyarat apa pun tentang bagaimana bahan bakar bisa masuk ke Gaza. Hal ini membuat rumah sakit tidak punya pilihan untuk terus beroperasi.

Yahudi Kaum Pembangkang

Berbagai perjanjian dan hukum Internasional terus dilanggar oleh Israel, membunuh warga sipil menghancurkan rumah sakit hingga menyerang para jurnalis yang jelas jelas harus dilindungi sesuai dengan regulasi peperangan dan kode etik jurnalistik.

Tak heran memang jika kaum Yahudi dikenal sepanjang sejarah sebagai kaum yang kejam, khianat, keras, pembangkang, dan banyak membunuh para nabi. Wajar saja jika tidak aturan tuhan saja tak ia indahkan apalagi aturan manusia.

Sebagaimana Firman Allah di surah Al Baqarah: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):”Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. Al Baqarah: 83).

Meski Israel telah melanggar hukum internasional namun penguasa dunia hanya bisa membungkam, mirisnya lagi, negeri-negeri Muslim sibuk mengecam, alih-alih mengirimkan pasukannya untuk membantu muslim Palestina.

Padahal kecaman tidaklah memberikan dampak apapun terhadap pembebasan Palestina, bahkan caman itu tidak dengar dan diabaikan oleh penguasa dunia, terbukti Israel dengan leluasa kapan pun bisa melukai warga sipil Palestina.

Padahal sudah menjadi kewajiban kita sebagai saudara seiman untuk membela saudara kita yang terjajah di Palestina.

Mengingat di Palestina khususnya Masjidil Al Aqso merupakan kiblat pertama kaum muslim dan saksi sejarah Perjalanan Nabi Muhammad dalam Isra dan Mi’raj.

Dan di tanah Palestina lah semua umat manusia akan di kumpulkan dan dibangkitkan dari alam kubur. Maka kita akan dimintai pertanggungjawaban atas peran kita dalam pembebasan Al-Aqso, karena pembelaan ini adalah sebagai bentuk cinta kita kepada saudara seiman.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ رَسُوْل الله عَنْ النَّبِي قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik, khadim (pembantu) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.

Maka solusi tuntas pembebasan Palestina hanya akan bisa dilakukan dengan jihad Fisabilillah, sebagaimana yang dilakukan Umar Bin Khattab saat membebaskan Palestina dari kekuasaan Romawi, serta jihad yang dilakukan oleh Salahudin Al Ayyubi saat menaklukkan Baitul Maqdis dari tentara Salib.

Maka untuk bisa mencapai kebebasan Palestina harus membutuhkan kekuatan besar, yaitu dengan bersatunya umat islam yang berada dalam satu komando yang hanya akan terwujud melalui tegaknya Khilafah.

Dengan tegaknya khilafah maka kekuatan besar itu akan ada, serta jihad untuk pembebasan Palestina akan terealisasikan.

Allahualam Bishowab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here