Percepat Proyek Listrik Nasional, Bupati Kampar Rapat Koordinasi bersama Dirjen KSDAE

0
466

Kliksumatera.com, YOGYAKARTA- Pemerintah Kabupaten Kampar bergerak cepat dalam mengupayakan agar 16 Desa terisolir di Kampar Kiri Hulu dialiri Listrik dan punya akses Jalan.

Untuk mempercepat hal tersebut Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto SH atas inisiatif Manejer perencanaan PLN Wilayah Provinsi Riau Agustian dan Kepala BKSDA Provinsi Riau Suharyono SH mengadakan Rapat Koordinasi multipihak guna membahas peningkatan sinergi dalam rangka percepatan proyek listrik nasional dan pengelolaan kawasan konservasi di Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Kampar bersama Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ir Wiratno M.Sc di Hotel Ambarukmo Yogyakarta Sabtu, (19/10).

Turut mendampingi Bupati Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Azwan, M.Si, Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal ST,MT, Kepala Bagian Protokol dan Humas Irwan AR.

Bupati Kampar dalam pertemuan tersebut mendukung secara penuh upaya pemenuhan kebutuhan listrik desa khususnya dalam kawasan hutan dan berharap pihak BKSDA serta Ditjen KSDAE Kemenhut HK RI bisa memberikan izin prinsip secepatnya sekaligus PLN secara paralel dapat menyelesaikan pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) berbarengan dengan proses izin prinsip dari Kemenhut.

Bupati Kampar kepada Dirjen meminta semua pihak agar mengupayakan kebutuhan listrik masyarakat di kawasan Rimba Baling untuk direalisasikan, sebab dikatakan Bupati, listrik merupakan kebutuhan dasar dan sangat dinanti-nanti masyarakat, sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Dirjen KSDAE Kemenhut Wiratno pada prinsipnya menyetujui program Lisa (listrik masuk desa). Sehingga diharapkan rasio elektrifikasi Kabupaten Kampar pada akhir tahun 2019 bisa mencapai 100 persen dengan dibangunnya jaringan listrik PLN di 16 desa yang sebagian besar masuk dalam kawasan SM. Rimbang Baling Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

Dalam pembicaraan tadi juga disepakat pengajuan usulan percepatan pembangunan jalur interpretasi di kawasan SM. Rimbang Baling melalui hibah CSR jembatan gantung sebesar 4 M lebih yang semula hanya untuk 1 unit jembatan gantung menjadi beberapa jembatan sesuai kebutuhan dengan nilai atau pagu dana yang sama untuk pembangunan beberapa unit jembatan gantung.

Dengan adanya pembicaraan multipihak ini diharapkan listrik di daerah terisolir dlm kawasan hutan dapat dipenuhi sekaligus percepatan pembangunan jalur interpretasi.

Laporan : Arifin
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here