Kliksumatera.com, MURATARA- Adi Sucipto (22) warga Dusun III Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, tega membunuh kakak kandungnya sendiri bernama Atmisfa alias Apek (25), dengan cara menusuk menggunakan pisau di bawah ketiak.
Pelaku nekat melakukan pembunuhan, karena pelaku merasa sakit hati pada korban karena sering dihina dan dimarahi oleh korban, Senin, 25/5/2019, sekitar pukul 19.00 WIB.
Kejadian itu terjadi di pelataran rumah Yudi di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (25/5/2019).
Kapolres Mura, AKBP Suhendro melalui Kasatreskrim, AKP Wahyu Setyo Pranoto membenarkan adanya perkara pembunuhan tersebut, namun tersangka sudah diamankan di Mapolres Mura.
“Memang ada, tetapi anggota sudah meringkus tersangka, saat ini tersangka masih dilakukan pendalaman perkara,” kata Wahyu, Selasa (26/3/2019).
AKP Wahyu menjelaskan, perkara pembunuhan terjadi, bermula antara saudara kandung yang tinggal serumah memang sering ribut selisih paham cekcok mulut, lantaran diduga sering dimarahi, diejek oleh korban.
Merasa sakit hati kepada korban, dan gelap mata sehingga pelaku nekat menusuk korban dengan menggunakan pisau dapur sebanyak satu kali di bagian bawah ketiak sebelah kiri.
Sehingga, korban langsung terjatuh dan warga disekitar lokasi langsung membawa korban ke RSUD Rupit untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan tersangka melarikan diri.
Akibatnya, Dikarenakan korban banyak mengeluarkan darah sehingga korban meninggal dunia di RSUD Rupit.
“Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka tusuk pada bagian bawah ketiak sebelah kiri dan meninggal dunia,” jelas Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, selanjutnya anggota gabungan Satreskrim Polres Mura dan anggota Polsek Rupit mendapat laporan warga bahwa tersangka sedang berada di Pos Sat Pol PP Kantor Bupati Muratara.
Kemudian, anggota langsung meluncur kelokasi hingga akhirnya tersangka dengan mudah ditahan tanpa melakukan perlawanan hingga digelandang ke Mapolres Mura.
“Saat kami introgasi, tersangka mengakui perbuatannya, dan nekat membunuh korban karena sakit hati sering dimarahi dan diejek korban,” pungkasnya.
Laporan : Donna
Editor/Posting : Imam Ghazali