Kliksumatera.com, PALEMBANG- Beredar isu adanya salah satu mahasiswa Unsri yang meninggal dunia dalam aksi ricuh demonstrasi menolak RUU KUHP di depan gedung DPRD Provinsi Sumsel Selasa (24/9) ternyata hoax. Hal ini ditegaskan polisi BEM Unsri usai demonstrasi berakhir sore.
“Kabar adanya mahasiswa yang meninggal itu tidak benar atau hoax. Kami belum dapat datanya. Akan kami pastikan lagi,” kata Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamasyah ditemui usai aksi demonstrasi di Jalan POM IX Palembang, Selasa (24/9) sore.
Presiden Mahasiswa Unsri Nikmatul Hakiki juga menepis kabar adanya mahasiswa Unsri yang meninggal tapi dia tidak memungkiri ada beberapa mahasiswa yang terluka dalam aksi demonstrasi yang ricuh tersebut.
“Kalau meninggal tidak ada, tapi yang luka luka ada. Sekarang mereka sekitar 25 orang dilarikan ke RS Charitas dan tiga dirawat di RS AK Ghani,” kata Nikmatul.
Kabar mahasiswa meninggal itu beredar pasca-bentrok mahasiswa dan polisi di depan gedung DPRD Sumsel, sore hari.
Bahkan Ketua DPRD Sumsel sementara Anita Noeringhati yang menemui mahasiswa sudah menyampaikan ucapan bela sungkawa di hadapan mahasiswa.
“Ada satu rekan ananda dan berkorban untuk negara dan bangsa. Saya selaku pimpinan sementara turut berduka cita sedalam-dalamnya,” kata politisi partai Golkar ini.
Pukul Mundur Mahasiswa, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa didepan gedung DPRD Provinsi Sumsel Selasa (24/9) sempat ricuh setelah adanya lemparan botol yang diduga dilakukan provokator kepada petugas yang berjaga.
Untuk menghentikan aksi lemparan botol dan memukul mundur mahasiswa yang ingin merangsek masuk ke acara pelantikan anggota DPRD Sumsel petugas menghalaunya dengan tembakan gas air mata yang membuat situasi menjadi tegang.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah usai ricuh mencoba memenangkan situasi dengan menaiki mobil komando lalu menyampaikan pesan kepada peserta demo.
“Tadi ada beberapa oknum provokator sekitar 10 sampai 15 orang yang berusaha merusak aksi demo mahasiswa. Ada teman kalian yang melaporkan tadi. Mereka tidak menggunakan almamater dan diduga bukan mahasiswa. Silakan tarik ke depan biar kami selidiki,” ujar Didi Hayamansyah di hadapan peserta demo.
Usai menyampaikan pesan, Kapolresta pun turun dari mobil komando sambil meneriakkan hidup mahasiswa.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Unsri mengatakan oknum provokator yang menyusup di aksi demonstrasi hari ini menggunakan pakaian hitam-hitam dengan mengenakan masker hitam.
“Sebelum aksi demo ada beberapa oknum menyerobot masuk ke barisan mahasiswa sambil membawa batu dan botol. Batu dan botol itulah yang mereka lemparkan ke arah petugas sehingga terjadilah bentok,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan ribuan mahasiswa yang ditemui pimpinan sementara DPRD Sumsel sudah membubarkan diri dengan tertib.
Laporan : Mella/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali