Karhutla Terpadu Posko 06 Sosialisasikan Bahaya Karhutla

0
408

Kliksumatera.com, BANYUASIN– Pendekatan secara kontinyu dan intensif merupakan langkah efektif dalam mengajak masyarakat menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Begitu juga sinergi para pihak di tingkat Kecamatan Betung yang melibatkan TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) bersama Brigade Pengendalian Karhutla Manggala Agni menjadi salah satu kekuatan keberhasilan di lapangan.

Seperti halnya yang dilakukan Tim Terpadu karhutla Posko 02 Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang kini selalu bersinergi dalam melakukan Patroli terpadu di wilayah kerjanya.

Patroli kali ini dilaksanakan di wilayah Desa Lubuk Karet dengan pelaksana Patroli yakni M. T. Andiko(BPBD), Dwi Indra Santoso (BPBD), Serma Sunarko (Babinsa TNI), Andi Riandi (M.Agni), Bripka Gandhi Prianata, SH (Bhabinkamtibmas Polri), Reyvaldo Malendra (DPA), Aprinando Prawijaya (DPA), dan Adi Perwira (MPA).

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar, S.IK melalui Kapolsek Betung AKP Naziruddin, SH., M.Si mengatakan bahwa kehadiran pemerintah melalui kegiatan patroli terpadu membuat masyarakat merasa terayomi dan merasa desanya lebih aman dari ancaman karhutla.

“Selain efektif sebagai upaya pencegahan, patroli terpadu juga menjadi pintu masuk bagi pemerintah, baik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) oleh Manggala Agni, TNI, dan juga Polri untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat,” kata Kapolsek AKP Naziruddin, saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (24/08).

Dikatakan dia bahwa Kondisi umum di Desa Lubuk Karet yang mana cuaca dengan suhu 29°C. Kelembaban 69%.
Curah Hujan : 0,0 mm. Angin 10 Kph dan keadaan cuaca pada pagi sebagian cerah, siang umumnya cerah dan sore sebagian juga cerah. Sementara areal rawan terbakar dengan Koordinat S : 02.84764°. E : 104.29521°.

“Vegetasi semak belukar, ilalang, plai. Kondisi kadar air bahan bakar : -. Jenis tanah mineral. Kedalaman gambut : -. Sumber air : -. Konsentrasi penduduk : jarang. Aktivitas masyarakat bertani. Status lahan milik masyarakat. Luas Lahan : ± 1,8 Ha dan potensi kebakaran sedang,” ungkap dia.

Tim melakukan sosialisasi tentang dampak dan bahaya yang ditimbulkan akibat KARHUTLA, serta larangan membuka lahan dengan cara membakar kepada Bapak Riski dan Abdul, warga Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.”Sosialisasi pencegahan
dengan koordinat S : 02.84705°,
E : 104.27475°,” jelas dia.

Menurut dia, Tim melakukan briefing sebelum berangkat ke lokasi patroli ke Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung. Tim kemudian melakukan sosialisasi serta pemahaman tentang Karhutla dan pembukaan lahan dengan cara tidak dibakar.

Tak lupa lanjut dia, tim pun memberikan alternatif bahwa membuka lahan pertanian tidak harus dibakar tapi bisa dilakukan dengan pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) dengan cara sisa dari ranting, daun, dapat dijadikan pupuk kompos yang bisa dipakai/digunakan untuk kebun sendiri.

“Sehingga dapat menghemat biaya pertanian. Bahkan sisa dari potongan kayu dapat digunakan untuk pembuatan cuka kayu dan briket arang sehingga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, dan bisa dijadikan mata pencarian warga untuk menambah penghasilan di dalam keluarga,” imbuh dia.

Kondisi wilayah Desa Lubuk Karet sekarang memasuki musim kemarau dan setelah dilakukan uji remas serasa terlihat kadar air bahan bakar sudah mulai mengering dan ketinggian muka air sudah jauh drastis menurun dan banyak juga areal rawan tidak memiliki sumber air.

Warga Desa Lubuk Karet sangat mendukung pencegahan Karhutla. Dan mereka tahu bahwa dampak dari Karhutla dapat merugikan kesehatan serta dapat mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

“Dan mereka memahami apa yang telah disampaikan oleh Tim. Kemudian mereka juga akan menyampaikan kembali pesan yang telah mereka terima dari Tim kepada tetangga, teman, dan sanak keluarga yang lainnya,” pungkasnya.

Laporan : Nasir
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here