Rasyidin : Nawaitu Saya Mengabdi dan Membesarkan NU

0
308

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Berawal dari niat ‘Bismillahirohmanirrohim’ Dr. KH. M. Rosidin Hasan membulatkan tekad untuk maju pada Konferwil Nahdatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan yang akan digelar pada tanggal 21-23 Januari mendatang.

Saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (16/01), Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, M. Rosyidin mengatakan bahwa dia lahir dan dibesarkan oleh Nahdatul Ulama, menek moyang kita NU, orang tua NU. ”Maka yang bertanggung jawab moral lima tahun ke depan itu bisa lebih eksis dengan marwahnya NU ataupun marwah tun aliyahtun marwah yang tinggi serta berkedudukan. Kemudian yang kedua adalah bagaimana kemudian NU ke depan itu pada posisi mahkomammahmuda yaitu pada posisi yang berkedudukan mulia karena posisi NU harus menjadi salah satu kekuatan dalam berbangsa dan bernegara, karena NU lahir juga dari sebuah pergolakan bangsa yang ketika itu harus merdeka dan NU hadir di situ. Maka yang kedua itu bagaimana hadirnya NU di masyarakat menjadi sesuatu kekuatan sosial,” jelasnya.

Kemudian untuk yang ketiga bagaimana dalam menghadapi masa depan, maka saya kira perlu orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang keagamaan yang kami sebutkan sebagai orang yang bertafakur fikti dan dibesarkan dari Pondok Pesantren. Yang lain dari pada itu Sosok Ketua NU haruslah mempunyai kapabilitas pengalaman akademik karena kita bersama dengan kawan-kawan yang lain. ”Maka saya kira tidak salah apabila pengurus cabang memilih orang yang memiliki beberapa kriteria tersebut. Jangan sampai terjadi ketimpangan, misalkan mohon maaf kita harus menerjemahkan nilai-nilai agama di tengah masyarakat ketika tidak dibarengi secara akademik maka saya kira pandangan masyarakat kurang berjalan dengan baik,” cetusnya.

M. Rosyidin banyak mengemban ilmu di pondok pesantren. Dirinya mengatakan bahwa kurang lebih sebelas tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Tegal Mauladi Tahabbah Kabupaten Tegal Jawa Tengah yaitu 6 tahun Tsanawiyah dan Aliyah. Kemudian melanjutkan pendidikan di Kota Cirebon yaitu Pondok Pesantren Siagtrue itu lima tahun, jadi mondok sambil kuliah.

Berangkat dari pendidikan Agama Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah kemudian Aliyah dan S1 IAIN Cirebon Fakultas Tarbiyah kemudian S2 di UIN Raden Fatah Palembang dengan mengambil Konsentrasi Pemikiran Pendidikan dan melanjutkan studi S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang ada di Jogja dengan mengambil Konsentrasi Islamic Stadies.

Mantan Ketua Cabang NU Kota Palembang dua periode ini mengatakan bahwa apabila dirinya terpilih akan mensinkronisasikan serta mengkolaborasikan dengan Satuan-Satuan Pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan serta selaras dengan Program Pemerintah Provinsi Sumsel terutama Program Gubernur Sumsel, baik untuk meningkatkan Ekonomi masyarakat melalui program UEP baik berupa Program Pertanian, Peternakan dan Perikanan serta Pembangunan Rumah Tahfidz di Sumsel.

Seperti halnya program UEP sendiri selama tidak bertentangan dengan regulasi yang ada akan kita fasilitasi karena program UEP ini sendiri diperuntukkan untuk KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

”Seperti halnya Gubernur Sumsel H. Herman Deru menginginkan satu Desa satu rumah Tahfidz bukan tidak mungkin jika saya terpilih akan mewujudkan program tersebut. Yang terpenting adalah saya siap menghidupi Organisasi Nahdatul Ulama dan yakinlah saya tidak akan menumpang hidup di organisasi NU ini,” tandasnya.

Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here